Ludruk : Punah atau Terus !!??

Monday, April 02, 2012

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yang ada didalamnya. Faktor yang menyebabkan keanekaragaman budaya tersebut adalah banyaknya pulau-pulau di indonesia yang juga memiliki karakteristik budaya masing-masing. Salah satu pulau yang memiliki budaya yang sangat menarik tersebut adalah Pulau Jawa. 
Jawa dikenal sebagai Pulau yang padat penduduknya. Disamping itu, Jawa juga memiliki berbagai budaya yang sangat menarik. Kesenian-kesenian yang terdapat didalamnya juga sangat menarik, salah satunya adalah kesenian ludruk atau bisa disebut operet ala Jawa. Ludruk adalah salah satu kesenian yang didalamnya menceritakan sebuah kejadian yang terjadi dizaman kerajaan atau juga yang terjadi saat ini, yang dimainkan atau diperagakan oleh aktor dan aktris dari ludruk tersebut, yang dibawakan dalam suasana banyolan atau komedial. Ludruk juga biasanya digunakan sebagai salah satu alat kritik pemerintah terhadap keadaan negara saat ini, dengan sentilan-sentilan yang memunculkan gelak tawa bagi yang melihatnya. Sekitar tahun 1960 – 1980, di Jawa khusunya Jawa Timur, ludruk menjadi tontonan yang menarik, bahkan saat didapati sebuah keluarga sedang mengadakan sebuah pesta atau hajatan dan menjadikan ludruk sebagai salah satu pengisi acara di pesta tersebut, pasti orang-orang atau tetangga-tetangga terdekat di Kampung atau di Desa tersebut dengan antusias melihat acara tersebut. Ludruk pada zaman itu menjadi salah satu tontonan yang sangat digemari oleh masyarakat Jawa khusunya, mulai dari kalangan orang tua sampai anak-anak sekalipun, acara televisipun saat itu menjadikan Ludruk sebagai sebuah sinetron atau film dengan cerita-cerita yang menarik untuk ditonton, bahkan salah satu acara radio sering memperdengarkan pagelaran Ludruk.
Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini ludruk menjadi sebuah tontonan atau acara yang bisa dibilang langka ditemukan di Jawa Timur. Kita bisa menemukan tontonan ini hanya pada saat-saat tertentu saja, misalnya pada saat pagelaran budaya tahunan, atau pada saat orang-orang atau masyarakat Jawa yang tinggal dipedesaan yang mengadakan pesta dan menjadikan ludruk sebagai hiburannya. Hal ini disebabkan karena keadaan zaman yang semaikin maju dengan diciptakannya sebuah tontonan yang dibilang lebih menarik daripada ludruk, seperti film-film dan sinetron yang hampir menyerupai kehidupan nyata dan terjadi saat ini, sehingga banyak orang lebih memilih diam dirumah dan melihat acara-acara TV daripada pergi melihat pagelaran Ludruk.
Melihat situasi tersebut, popularitas kesenian Ludruk semakin hari semakin turun atau bahkan tidak ada satupun yang menggemarinya, jika hal ini dibiarkan maka lama-kelamaan kesenian ini akan punah. Masyarakat Jawa Timur khususnya, pasti tidak ingin kesenian yang mereka ciptakan akan punah, untuk itu banyak kalangan budayawan Jawa atau para pecinta budaya Jawa di Jawa Timur berusaha menciptakan sebuah terobosan untuk memunculkan kembali popularitas kesenian ini. Ludruk lebih dekemas dengan lebih menarik dengan bahasa – bahasa yang lebih santai seperti acara “Opera Van Java” disalah satu stasiun TV swasta, atau juga ludruk dijadikan sebagai salah satu kesenian yang wajib dipelajari di institut pendidikan seperti SMA, atau Perguruan Tinggi. Hal ini dirasa efektif untuk memunculkan kembali popularitas ludruk yang kurang diminati.
Melihat keadaan tersebut, salah satu Universitas yang terkenal di Indonesia, yaitu Universitas Brawijaya khusunya di Fakultas Ilmu Budaya Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris, ingin mencoba ikut serta untuk melestarikan Budaya dan Kesenian masyarakat Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa pada semester dua ini khusunya, yaitu mata kuliah Apresiasi Budaya Jawa. Dalam mata kuliah tersebut diajarkan tentang berbagai budaya dan kesenian yang ada dipulau Jawa, mulai dari asal-usul, sejarah, bentuk-bentuk keseniannya dan jenis – jenis kesenian dan budayanya. Salah satu kesenian yang dipelajari adalah Ludruk. setelah mengetahui teori dan pengertian tentang apa itu ludruk, mahasiswa diwajibkan untuk melihat secara langsung kesenian tersebut supaya mereka tidak hanya bisa membayangkan saja namun melihat secara langsung bagaimana pertunjukkan itu dilaksanakan.
Bekerjasama dengan dinas kesenian Kota Malang dan Pengelolan Taman Krida Budaya, pada tanggal 31 Maret 2012, di tempat tersebut diadakan sebuah pertunjukkan ludruk yang diberi judul “ Sawunggaling “. Cerita dalam Ludruk ini menceritakan tentang keadaan masyarakat Kota Surabaya yang sedang dijajah oleh pemerintah Belanda. Berikut sedikit ringkasan tentang cerita dalam pagelaran Ludruk tersebut berdasarkan pengamatan penulis sendiri.
Dahulu pada saat pemerintah Belanda masih menjajah Indonesia, pemerintah Belanda yang saat itu mendiami kota Surabaya, memerintahkan atau meminta kepada pemimpin tertinggi di Surabaya supaya tidak ada lagi penguasa atau pemimpin penerus daerah tersebut, dan meminta supaya hanya menjadikan pemerintah Belanda sebagai Penguasa tertinggi didaerah tersebut. Namun didaerah tersebut didapati seorang pemuda yang mendapatkan mandat dari ayahnya untuk meneruskan kempempinannya, dan diminta untuk mengalahkan pemerintah Belanda dengan tongkat atau senjata kesaktian pemberian kakeknya, pemuda tersebut bernama Sawunggaling. Ayah Sawunggaling memberikan daerah kekuasaannya kepada Sawunggaling, dan memerintahkan kepadanya supaya daerah tersebut di jaga dan dilindungi dari serangan pemerintah Belanda, Sawunggaling kemudian menjadi penguasa tertinggi dan memerintah daerah tersebut. Disisi lain, pemerintah Belanda yang saat itu berada di Surabaya tidak menginginkan ada penguasa yang dijumpai didaerah tersebut selain pemerintah Belanda, pemerintah Belanda kemudian mengadakan negosiasi terhadap pemimpin tertinggi di Surabaya atau kalau saat ini dikenal dengan istilah Gubernur Surabaya, untuk memberikan daerah kekuasaannya kepada Belanda, dan membunuh atau menghabisi seluruh penguasa yang ada didaerah tersebut. Setelah Pemerintah Belanda bernegosiasi kepada pemerintah Surabaya dengan iming-iming yang menarik akhirnya Gubenur Surabaya tadi menyetujui negosiasi tersebut, namun pemerintah Belanda mengetahui bahwa didaerah tersebut didapati seorang yang baru menerima tongkat kekuasaan untuk memerintah didaerah tersebut. Oleh sebab itu, Gubenur Surabaya diperintahkan untuk membunuh Sawunggaling, agar daerah kekuasaannya bisa menjadi milik pemerintah Belanda. Setelah itu, Gubenur Surabaya mengutus tentara atau pasukannya untuk memburu sawunggaling. Setelah ditemukan, Sawunggaling dibawa ke istana Gubernur. Awalnya Gubenur tidak secara serta merta membunuh sawunggaling, mereka menggadakan pertemuan dengan pemerintah Belanda dan membujuk Sawunggaling supaya menyerahkan daerah kekusaannya kepada pemerintah Belanda, namun Sawunggaling tidak menyetujuinya, hal ini membuat Gubenur Surabaya berniat membunuh sawunggaling, atas perintah dari Pemerintah Belanda. Gubenur tersebut kemudian memberikan minuman yang didalamnya terdapat racun. Sawunggaling hampir meminumnya namun dicegah oleh salah satu ajudan Gubernur yang memihak kepada Sawunggaling. Setelah ajudan tersebut menceritakan keadaan yang sebenarnya kepada sawunggaling, akhirnya dengan bantuan pasukkannya, Sawunggaling menyerang pemerintah Belanda dan Gubenur Surabaya tersebut, dan akhirnya Sawunggalinglah yang memenangkan pertempuran tersebut, dan akhirnya Surabaya tidak jadi milik Pemerintah Belanda namun milik Sawunggaling dan rakyat-rakyatnya.
Itu tadi merupakan ringkasan cerita Pagelaran Ludruk yang diadakan di Taman Krida Budaya Malang. Dalam cerita tersebut juga terdapt sentilan sentilan yang pas untuk menceritakan keadaan rakyat Indonesia saat ini, contoh “ Maling cilik dilebokne bui, maling gede di tutup-tutupi ”(Pencuri kecil dimasukkan penjara, pencuri besar disembunyikan) artinya, saat ini banyak kejadian-kejadian yang menimbulkan pro dan kontra di dunia politik dan hukum, kasus-kasus korupsi dimana-mana, namun hukum yang diberikan terhadap pelaku tindakan ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan rakyat, mereka malah seenaknya menggunakan sesuatu hal yang bukan milik mereka, justru dilain pihak, rakyat yang hanya mencuri sesuatu yang kecil nilainya, hanya untuk memenuhi kebutuhannya karena keadaan ekonomi yang memprihatinkan, malah dikenai sanksi yang dirasa kurang sesuai untuk hal tersebut. ,inilah salah satu bukti bahwa Ludruk tidak hanya digunakan sebagai sebuah tontonan namun juga alat kritik pemerintah. Melalui pergelaran ini, menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur masih menunjukkan kontribusi dan atusiasmenya terhadap kesenian Ludruk, hal ini dibuktikan dengan jumlah penonton yang dibilang cukup banyak, dan yang membaggakan adalah sebagian besar yang hadir adalah Generasi muda penerus bangsa yang haus akan pengetahuan budaya-budaya Indonesia. Mereka rela mengorbankan waktunya hanya untuk menyaksikan kesenian yang menarik ini. Ini hanya sebagian kecil upaya yang dilakukan oleh pencinta Budaya Jawa dengan mengadakan sebuah pertunjukkan atau Pagelaran Budaya, diharapkan upaya ini terus dipertahankan dan ditingkatkan, tidak hanya Ludruk saja, melainkan juga kesenian-kesenian lain yang harus diselamatkan dan dilestarikan popularitasnya.
Itulah salah satu upaya pencinta Budaya dan Pemerintah Jawa Timur, melestarikan kesenian yang hampir punah ini. Diharapkan melalui upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan dan meningkatkan popularitas kesenian-kesenian Jawa Timur umumnya, dan Ludruk khusunya, dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, agar identitas Budaya yang dimiliki tidak hilang atau diakui oleh daerah lain.
Your text

1 comment

  1. tetep ada broo. maen ke malang saja kalo mau lihat, di sini setiap bulan ada pagelaran ludrukk

    ReplyDelete

.
Lare Tengger. Powered by Blogger.
 

Terjemahkan

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Chat

free counters

About Me

My photo
Malang, Malang/East Java, Indonesia
Tentang kehidupan yang patut di syukuri, kehidupan yang membawa kepada pemahaman tentang pentingnya rasa syukur. "HIDUP ITU INDAH BILA KITA DAPAT MEMULAINYA DENGAN RASA SYUKUR...."

Followers