"Mengawali Perubahan dari Hal yang Terkecil"

Wednesday, October 19, 2011

“Perubahan” atau yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah “CHANGE” merupakan sebuah kata atau istilah yang sering kita dengar di mana – mana, ketika dulu kita masih kecil, kita tentunya pernah melihat sebuah film superhero yang berjudul "Power Ranggers", nah para pemain atau pemeran tokoh power ranggers, pada saat mereka diserang mereka akan mengubah diri mereka menjadi super hero dengan meneriakkan kata “BERUBAH!”. Dengan demikian, kata berubah sudah tidak asing lagi di telinga kita bukan…???.


Dewasa ini, dunia sering mengalami begitu banyak perubahan baik itu dalam segi ekonomi maupun dalam segi kebangsaan atau politik. Begitupun juga dengan bangsa Indonesia, bangsa Indonesia juga akhir – akhir ini banyak kita jumpai perubahan perubahan yang terjadi di dalamnya, sebagai contoh, dalam segi politik dengan adanya kasus Nazarudin, jabatan bendahara partai Demokrat berubah, kemudian pelatih timnas Indonesia juga mengalami perubahan,dan masih banyak lagi perubahan – perubahan yang terjadi di bangsa ini.
Melihat keadaan tersebut, apa tindakan kita sebagai seorang mahasiswa yang mendapatkan istilah “agent of change”?, apakah kita hanya melihat saja keadaan tersebut tanpa menemukan solusinya?. Namun sebelum kita melangkah lebih jauh sebagai “agent of change” untuk bangsa dan Negara kita, kita hendaknya melihat dahulu pada diri kita sendiri, apakah kita pantas menjadi ”pengubah” Negara kita, ataukah kita hanya bisa menjadi “pencoret” nama baik bangsa kita. Sebelum kita “mengubah” bangsa kita, kita hendaknya mulai perubahan tersebut dari diri kita sendiri atau bisa di katakan “mulai dari hal yang kecil”. Jika tidak demikian, bagaimana bisa kita mengubah bangsa kita yang besar ini, kalau tidak diawali dengan perubahan terhadap diri kita sendiri.
Mungkin banyak yang bertanya, apa yang harus kita ubah, dan bagaimana kita mengubahnya ?. Pertanyaan ini mungkin sempat terlintas di benak anda. Melalui pertanyaan tersebut, saya bisa menjelaskan kepada anda, berdasarkan pemahaman saya pribadi tentang apa yang sepatutnya kita ubah dan bagaimana caranya mengubahnya, supaya nanti kelak kita sebagai “agent of change” bagi bangsa kita tidak hanya sekedar “mengubahnya” saja tetapi memiliki makna dari perubahan itu.
Langkah awal adalah dengan mengubah kebiasaan kita yang buruk, sebagai contoh, mungkin anda atau salah satu dari teman anda pernah datang tidak tepat waktu saat mengikuti kegiatan belajar mengajar atau perkuliahan. Nah ini adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang sering kita jumpai berkenaan dengan kedisiplinan kita sebagai seorang “agent of change” yang harus kita ubah. Kalau tidak demikan kita tentunya tidak mungkin mengubah bangsa kita yang besar ini kalau kita sendiri tidak pernah disiplin dalam mengatur waktu dan menepati waktu yang semakin cepat berjalan ini. Bagaimana cara menyelesaikannya?. Sebagai seorang Mahasiswa pastinya punya solusinya masing – masing agar terhindar dari kebiasaan buruk ini. Memanajemen waktu dengan disiplin dengan cara memiliki agenda waktu yang sudah dirancang dengan tepat merupakan salah satu cara untuk menanggulangi kebiasaan buruk tersebut. Kita harus memiliki manajemen waktu yang tepat dan sudah kita komitkan atau kita setujui sendiri, membiasakan untuk bangun lebih awal atau datang lebih awal saat kita mengikuti pelajaran atau perkuliahan, memilih mana yang didahulukan dan mana kegiatan atau hal yang disampingkan terlebih dulu, agar kita tidak membuang waktu percuma begitu saja, sehingga kita datang tidak tepat waktu. Namun tentunya kita pasti punya solusi yang lebih cocok untuk diri kita dalam menanggulangi kebiasaan buruk ini. Akan tetapi kebiasaan buruk yang harus kita ubah tidak hanya itu saja, masih banyak hal yang lain yang perlu kita ubah, contoh tersebut merupakan salah satu kebiasaan yang harus kita ubah.
Langkah berikutnya adalah dengan mengubah mindset kita atau pola berfikir kita tentang menyepelekan suatu hal yang kita anggap itu sebuah hal yang enteng. Ccontohnya tugas – tugas yang di berikan oleh dosen kita. Pastinya ada dari kita yang menganggap tugas tersebut enteng dan sepele sehingga kita menyepelekan dan tidak segera menyelesaikan tugas tersebut, dan pada saat tiba hari H atau tiba saatnya kita mengumpulkan tugas tersebut kita malah cari contekan atau copyan pada teman kita yang lain. Nah, pola berfikir kita yang seperti ini harus kita ubah, mengapa demikian ? karena jika tidak, maka nantinya kita sebagai “pengubah” bangsa dan Negara kita ini, akan mudah sekali menyepelekan hal – hal yang kecil – kecil dan kita anggap enteng padahal harus segera di selesaikan tepat waktu, sebagai contoh jika nantinya kita terpilih atau menjadi wakil rakyat yang berkontribusi besar bagi bangsa ini, kita masih saja menyepelekan hal – hal atau tugas – tugas yang kita anggap kecil, pasti apa yang kita kerjakan tersebut tidak akan memperoleh hasil yang maksimal atau malah bisa saja merugikan rakyat kita sendiri. Nah dengan demikian pola berfikir kita tentang menyepelekan hal yang kecil harus kita ubah mulai dari sekarang, agar nantinya kita sebagai “ agent of change”, dapat melaksanakan tugas atau kewajiban kita baik itu kecil atau besar, namun tetap dikerjakan tepat waktu sehingga apa yang kita kerjakan dapat bermanfaat bagi orang lain, bangsa dan Negara kita.
Langkah terakhir adalah mempercayai diri kita sendiri, kalau kita mampu melakukan perubahan itu dan bertanggungjawab atas apa yang kita lakukan didalam perubahan yang kita inginkan. Sebuah kepercayaan diri yang tertanam dalam diri kita sangat mempengaruhi hasil yang kita peroleh atas apa yang akan kita lakukan untuk perubahan tersebut. Kepercayaan diri merupakan hal yang paling sederhana atau hal yang terkecil, kepercayaan diri perlu dibangun dari awal agar kita lebih yakin bahwa perubahan yang akan kita lakukan tersebut akan berdampak positif bagi banyak orang. Membangun kepercayaan diri dapat di lakukan dengan berbagai cara. Menurut sumber yang saya baca di percayadiri.asmakmalaikat.com, percaya diri dapat dibangun melalui beberapa langkah berikut :
Pertama, berani bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan, dan berani menerima resiko atas apa yang kita lakukan dan tidak selalu melimpahkan kesalahan kepada orang lain.
Kedua, selalu kembangkan nilai positif dan pikiran positif atas apa yang ada dalam diri kita, sehingga kita lebih yakin dan percaya diri atas apapun yang kita lakukan.
Ketiga, tolaklah saran negative yang dapat melemahkan diri kita sendiri, tidak semua orang setuju dengan apa yang kita lakukan, dan tentunya mereka akan mencoba untuk meyakinkan kita agar kita tidak jadi berbuat seperti apa yang kita rencanakan.
Keempat, yang terakhir, cobalah jadikan kegagalan atau kecemasan sebagai kawan, jangan segera berlalut – larut dalam kecemasan tapi cobalah berfikir dan mencari hikmah atas apa yang kita alami dan jangan menghabiskan energy kita hanya untuk memikirkan kecemasan yang kita alami, sehingga kita akan mengalami krisis percaya diri.
Dengan demikian rasa percaya diri kita untuk membangun atau melakukan perubahan dapat kita laksanakan dengan lancar dan membuat kita merasa yakin kalu kita bisa melakukannya.
Nah sekarang, bagaimana sikap kita sebagai generasi muda penerus bangsa ini, apakah kita sebagai “agent of change”, mau mengubah hal – hal yang kecil yang berasal dari diri sendiri terlebih dahulu sebelum kita melangkah untuk melakukan perubahan yang lebih dan lebih besar lagi bagi orang lain, bangsa dan Negara kita kedepan. ALL BACK TO YOU GUYS,
HIDUP MAHASISWA, HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!


“Bila kita menginginkan sesuatu yang lain dari yang sebenarnya terjadi di sekeliling kita, maka cara termudah adalah memulai atau menciptakan perubahan dalam diri kita sendiri terlebih dahulu”

No comments:

Post a Comment

.
Lare Tengger. Powered by Blogger.
 

Terjemahkan

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Chat

free counters

About Me

My photo
Malang, Malang/East Java, Indonesia
Tentang kehidupan yang patut di syukuri, kehidupan yang membawa kepada pemahaman tentang pentingnya rasa syukur. "HIDUP ITU INDAH BILA KITA DAPAT MEMULAINYA DENGAN RASA SYUKUR...."

Followers